Materi Keanekaragaman Hayati kelas X
Keanekaragaman hayati
A.
Pengertian
Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas)
Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas) merupakan
keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi
gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah.
B. Tingkat Keanekaragaman Hayati
1.
Keanekaragaman
Gen
Gen adalah
substansi kimia sebagai faktor penentu sifat keturunan. Gen terdapat di dalam
lokus kromosom.
Keanekaragaman Tingkat Gen merupakan variasi
yang terdapat dalam satu spesies baik dalam satu populasi ataupun di antara
banyak populasi atau variasi gen yang terjadi dalam suatu jenis atau spesies
makhluk hidup. Contohnya: Bunga
Mawar Merah (Rosa
Hiproida atau Rosa sp.), Bunga Mawar putih (Rosa
sericea Lindl.)dan Bunga Mawar Kuning. Contoh lainnya: Pada Manusia adalah variasi bentuk hidung, warna
kulit, golongan darah dan bentuk rambut pada manusia. Pada Hewan Misalnya: Variasi Bentuk Pial Ayam yaitu Gerigi, biji,
bilah dan sumpel. Variasi jenis anjing: anjing bulldog, doberman, Collie,
herder, anjing kampung, dan sebagainya.
Gambar 1. Bunga Mawar
Gambar
2. Bentuk Pial Ayam
Gambar 3. Macam –
macam Anjing
Tingkat
Keanekaragaman Gen ternyata tidak terdapat pada gen saja, melainkan ada juiga
faktor lain yang berperan memengaruhi keanekaragaman gen ini, yaitu Lingkungan.
Sifat yang muncul pada individu merupakan interaksi antara gen dengan
lingkungan.
2. Keanekaragaman Tingkat Jenis
(Spesies)
Keanekaragaman tingkat spesies adalah variasi
antarspesies di dalam ekosistem.Variasi antarspesies, misalnya dalam satu
genus, famili atau tingkatan taksonomi lebih tinggi lainnya mudah diamati dari
pada variasi dalam satu spesies. Contohnya:
Keanekaragaman Tingkat Jenis dalam satu genus Panthera yaitu Harimau (Panthera tigris) dan macam tutul (Panthera pardus). Kedua jenis tersebut
memiliki ukuran, bentuk tubuh, warna bulu, tipe loreng dan lingkungan hidup
yang berbeda. Contoh lainnya: keluarga kacang –kacangan,
ada kacang kapri (Pisum sativum L.), kacang kedelai (Glycine max (L.)
Merr.), kacang
tanah (Arachis hypogeae L.) dan
sebagainya.
Gambar 4. Keanekaragaman jenis pada genus
Panthera
3. Keanekaragaman tingkat Ekosistem
Ekosistem
adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara makhluk hidup yang satu
dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Komponen abiotik yang beragam menyebabkan jenis makhluk hidup
(biotik) yang dapat beradaptasi dengan lingkungan tersebut berbeda – beda.
Akibatnya akan terbentuk keanekaragaman
ekosistem.Keanekaragaman tingkat Ekosistem merupakan variasi beragam
Ekosistem di lapisan Biosfer.Variasi tersebut terjadi karena komponen biotik
dan kondisi abiotik setiap ekosistem berbeda. Misalnnya: Posisi Geografi dan
Iklim berpengaruh terhadap Biodiversitas pada suatu daerah. Contoh keanekaragaman hayati tingkat
ekosistem adala Hutan Hujan Tropis, hutan Gurun, Ekosistem Laut.
Gambar 6. Keanekaragaman Tingkat
Ekosistem
Jenis organisme yang menyusun setiap ekosistem
berbeda- beda. Ekosistem hutan hujan tropis.Misalnya: diisi pohon- pohon tinggi berkanopi, rotan, Anggrek (Orchidaceae), Paku- Pakuan, Burung, Harimau (Panthera tigris), Monyet (Macaca fascicularis), Orang Utan
(Mawas Pongo pygmaeus), Kambing hutan, Ular (Aerochordus granulatus),
Rusa (Cervus timorensis), Babi (Artamus leucorynchus) dan Berbagai Jenis Serangga.
Pada ekosistem sungai terdapat ikan, kepiting, udang,
ular dan ganggang air tawar. Keanekaragaman ekosistem di suatu wilayah
ditentukan oleh berbagai faktor antara lain posisi tempat berdasarkan garis
lintang, ketinggian tempat, iklim, cahaya matahari, kelembapan, suhu dan
kondisi tanah.
C. Sebaran Keanekaragaman Hayati di
Permukaan Bumi
Setiap
organisme tinggal dan beradaptasi di habitat yang sesuai dengan karakteristik
hidupnya. Di bumi, terdapat beraneka ragam ekosistem yang memiliki
karakteristik yang beda- beda. Beranekaragamannya ekosistem merupakan salah
satu faktor yang sangat memengaruhi pola sebaran makhluk hidup.
1. Wilayah
Sebaran Makhluk hidup
Wilayah
sebaran makhluk hidup disebut
Biogeografi.Wilayah sebaran mahkluk hidup dibedakan menjadi 2 jenis
berdasarkan jenis makhluk hidupnya yaitu zoogeografi dan fitogeografi.Zoogeografi adalah peta wilayah
persebaran untuk hewan, sedangkan fitogeografi
adalah peta wilayah persebaran untuk tumbuhan.
a)
Zoogeografi
Pada
tahun 1876, seorang ilmuwan inggris bernama Alfred Russel Wallace melakukan
penelitian tentang sebaran hewan di permukaan bumi.Berdasarkan penlitiannya,
setiap wilayah memiliki hewan dengan kekhasan tersendiri sesuai dengan letak
geografisnya. Wallace membagi wilayah persebaran hewan di permukaan bumi
menjadi 6 wilayah utama yaitu Oriental, Paleartik, Ethiopia, Neartik, Neotropik
dan Australasia.
Gambar 7. Wilayah Wallace
Gambar 8. Pembagian Wilayah Wallace
b)
Zona Oriental
Zona ini secara esensial membentuk wilayah Asia dengan
kepulauan- kepulauan yang berdekatan, seperti India, Srilanka, Sumatera,
Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Kepulauan Formosa dan Filiphina. Contoh hewan yang
hidup di daerah oriental antara lain harimau, gajah, orangutan, badak bercula
satu dan dua, antilop dan tapir. Zona ini mempunyai barier berupa samudra atau
gurun pasir.
c)
Zona Paleartik
Zona ini
meliputi hampir seluruh Eurasia, Himalaya, Persia, Afganistan, Afrika, Inggris
dan Jepang.Zona ini merupakan wilayah yang memiliki perbedaan dan perubahan
suhu yang tinggi serta perbedaan curah hujan dan keanekaraman yang
tinggi.Contoh hewan yang hidup di wilayah ini seperti landak, bison, kucing
kutub, beruang dan menjangan.
d)
Zona Ethiopia
Zona ini
meliputi Afrika di sebelah Selatan Sahara, Madagaskar dan Arab.Contoh hewan
yang hidup di wilayah Ethiopia yaitu Jerapah, Zebra, Unta, Badak Afrika,
Primata seperti Lemur, Gorila dan Simpanse.
e)
Zona Neartik
Zona ini meliputi Amerika Utara dan Seluruh daerah
Greenland. Kondisi fisik lingkungan bersalju, hutan gugur, padang rumput atau
hutan konifer. Hewan yang hidup di zona ini ada kesamaan dengan wilayah
Paleartik, contohnya : Kalkun, Salamander, bison, dan Caribou.
f)
Zona Neotropik
Zona ini meliputi meksiko bagian selatan hingga
Amerika bagian tengah dan Amerika selatan.Kondisi lingkungan sebagian besar
beriklim tropis dan sebagian beriklim subtropis. Hewan yang hidup di wilayah
tersebut antara lain Armadilo, Giant anteaater dan Ungulata (Hewan berkuku)
seperti menjangan, babi, antilop dan kuda.
g)
Zona Autralasia
Zona ini meliputi Autralia, Selandia Baru, Papua,
Maluku dan pulau di sekitarnya. Kondisi
lingkungan di wilayah ini sebagian besar beriklim tropis dan sebagia lagi
subtropis. Beberapa hewan yang hidup di zona ini antara lain kangguru, koala,
burung kasuari dan cendrawasih.
h)
Fitogeografi
Persebaran tumbuhan di permukaan bumi sangat
dipengaruhi oleh iklim, seperti temperatur, kelembapan, curah hujan, dan
intensitas cahaya.Selain itu, persebaran tumbuhan dipengaruhi pula oleh kondisi
tanah dan letak geografisnya.
2.
Faktor yang memengaruhi sebaran
makhluk hidup
a)
Faktor Geografi
Faktor
geografi ini sangat memengaruhi sebaran makhluk hidup. Suatu organisme akan
terhambat persebarannya karena terhalang oleh bebrapa faktor geografis seperti
terhalang laut atau gunung yang tinggi. Kondisi tersebut menyulitkan suatu
organisme untuk berpindah karena tidak bisa melampaui halangan tersebut.
b)
Faktor Reproduksi
Faktor lain
yang dapat terhambat persebaran suatu organisme adalah faktor reproduksi.
Faktor ini menyebabkan tidak terjadinya perkawinan interspesies. Hal ini dapat
terajdi karena beberapa faktor antara lain :
c)
Faktor Prezigotik yaitu hambatan
saat dan sebelum perkawinan atau fertilisasi. Contohnya : pada pohon jenis Platanus occidentalis di bagian timur
amerika dan Platanus orientalis di
bagian timur laut tengah. Kedua spesies ini sebenarnya dapat disilangkan dan
menghasilkan hibrid yang fertil, namun
karena keduanya hidup di dua tempat yang berjauhan, maka fertilisasi kedua
spesies tersebut tidak mungkin terjadi.
d)
Faktor Post Zigotik yaitu hambatan
yang terjadi setelah terjadi fertilisasi atau saat perkembangan menuju dewasa.
Contohnya : beberapa spesies katak dalam genus Rana bisa hidup pada habitat
yang sama dan kadang terjadi fertilisasi. Akan tetapi, keturunan yang
dihasilkan umumnya tidak berkembang kemudian mengalami kematian.
e)
Faktor Endemisme
Faktor
endemisme dapat menyebabkan kekhasan suatu organisme yang dipengaruhi oleh
kekhasan habitatnya sehingga organisme tersebut hanya terdapat pada habitat
tertentu saja.
D. Keanekaragaman Hayati Indonesia
Indonesia
merupakan negara yang terletak di daerah tropis, berada di antara dua benua
yaitu benua Asia dan Autralia.
1. Persebaran
Fauna (Hewan) di Indonesia
Berdasarkan letak Geografisnya,
wilayah Indonesia dilewati oleh dua garis khayal yaitu Garis Wallace dan Garis
Weber.Kedua garis khayal ini menyebabkan terjadinya perbedaan persebaran
hewan di Indonesia.
Gambar 9. Persebaran Hewan di Garis Wallace dan Garis Weber
a.
Daerah
sebelah barat garis Wallace
Wilayah
Indonesia termasuk ke dalam daerah di sebelah barat Garis Wallace meliputi
Pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.Di daerah ini ditemukan berbagai jenis
fauna oriental.Jenis–jenis fauna tersebut adalah Gajah (Elephas maximus), Tapir (Acrocodia indica), Badak Bercula Satu (Rhinoceros sundaicus), Harimau Sumatera (Panthera tigris-sumatranus), Orang Utan
(Mawas Pongo pygmaeus) dan Beruang Madu (Helarctos malayanus).Tipe
fauna Oriental dicirikan dengan hewan menyusui yang berukuran besar, berbagai
macam Kera dan Ikan Air Tawar.
Gambar 10. Jenis Fauna di bagian Barat Indonesia
b.
Daerah
sebelah Timur Garis Wallace
Wilayah
Indonesia yang ada di sebelah timur Garis Wallace memiliki berbagai jenis fauna
Autralian yaitu berbagai jenis burung dengan warna bulu yang mencolok. Misalnya:
Kasuari (Casuarius casuarius),
Cenderawasih, Kakaktua (Cacatua galerita),
Nuri (Tanygnathus sumatranus)dan
Parkit. Jenis fauna lainnya yaitu Komodo (Varanus komodoensis), Babi Rusa
(Babyrousa babyrussa)dan Kuskus (Phalanger spp.).
Gambar 11. Jenis Fauna di bagian Timur Indonesia
c.
Daerah
Peralihan (wilayah Wallacea)
Daerah
peeralihan adalah daerah di antara dua garis Wallace dan Weber.Disebut juga
wilayah Wallacea.Semakin ke timur dari garis Wallace, jumlah fauna Oriental
semakin berkurang.Sebaliknya semakin ke barat dari garis Weber fauna Australian
semakin berkurang.Sementara itu hewan- hewan oriental. Misalnya:
Burung Hantu (Otus
migicus beccarii), Bajing (Callosciurus nigrevitatus)
dan Babi (Artamus
leucorynchus) melintasi Garis Wallace sampai ke Sulawesi. Hewan Australian yang lainnya.Misalnya : Anoa (Anoa depressicornis),
Maleo (Macrocephalon maleo).
Gambar 11. Jenis Fauna Bagian Daerah Peralihan
2. Persebaran
Tumbuhan (Flora) di Indonesia
Indonesia
merupakan salah satu negara terkaya di dunia dalam hal tumbuh- tumbuhan. Daerah
di Indonesia yang memiliki jenis Tumbuhan terkaya adalah hutan hujan primer
dataran rendah kalimantan dengan 34% dari 100.000 jenis tumbuhan berbiji
endemik.
Flora
Indonesia termasuk flora kawasan Malesiana yang meliputi Malaysia, Filipina,
Indonesia dan Papua Nugini. Indonesia
memiliki 2 di antara lima bioma di dunia yaitu bioma hutan hujan tropis dan
bioma savana. Bioma hutan hujan tropis memiliki keanekaragaman tumbuhan yang
sangat tinggi.Di dalama bioma tersebut terdapat 10% jenis tumbuhan yang ada di
dunia.
Tumbuhan
khas Malesiana yang terkenal adalah Raflesia
arnoldi (Bunga Raflesia).Tumbuhan ini merupakan tumbuhan parasit yang hidup
melekat pada akar atau batang tumbuhan pemanjat Tetrasigma.Penyebaran Raflesia
meliputi Sumatera (Aceh dan Bengkulu), Malaysia, Kalimantan dan Jawa.
Selain itu,
terdapat juga Amorphophallus titanum
yang sering disebut Bunga Bangkai.Amorphophallus
merupakan flora khas Indonesia yang terdapat di Sumatera. Keanekaragaman tumbuhan lainnya
yang bernilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan antara lain tumbuhan berbuah
seperti Durian (Durio Zibethinus), Rambutan (Nephellium lappacium),
Kedondong (Spondias dulcis),
Salak (Salacca edulis), dan masih banyak buah- buahan khas tropis lainnya.
Gambar 12. Bunga Raflesia
|
a. Keanekaragaman Tumbuhan Di Hutan Hujan Tropis
Hutan Hujan
Tropis menunjukkan terbentuknya berbagai jenis ekosistem dann keragaman luar
biasa tumbuhan, dilihat dari ukuran, bentuk, pola pertumbuhan dan
perawakan.Sifat mencolok dari hutan ini adalah ditemukannya Liana.Liana
merupakan tumbuhan berakar ke tanah mempunyai batang panjang, agak ramping,
berkelok- kelok, menjalar, dan membelit atau mengait dalam susunan khas.
Contohnya Talas- Talasan, Pandan merambat, Palem dan Rotan.
Ciri hutan
Hujan Tropis lainnya adalah ditemukannya herba besar seperti Jahe, Pisang dan
Marantaceae. Epifit merupakan bentuk kehidupan lain yang berlimpah- limpah di
hutan tropis basah. Epifit tidak berakar di tanah tetapi menempel pada tumbuhan
lain terutama pohon. Contohnya:
Paku-Pakuan dan Anggrek
Tumbuhan lain yang tumbuh di hutan tropis basah adalah
tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga hidupnya bersifat saprofit dan
parasit. Contohnya : Rafflesia Arnoldi.
Gambar 14.
Rafflesia arnoldi
|
Gambar15. Paku- Pakuan
|
Gambar 16. Anggrek
|
b. Keanekaragaman
Tumbuhan Di Hutan Musim
Hutan musim
berbeda dengan hutan tropis basah dalam hal keragaman tumbuhannya.Beberapa
palem terdapat di hutan ini, sedangkan jenis Liana, Paku, dan anggrek tidak
ditemukan.
Persebaran
hutan musim di Indonesia membentuk kelompok hutan kecil yang berada di antara
tipe vegetasi lainnya. Contoh hutan musim:
di Taman Nasional Baluran, Jawa Timur. Banyak jenis pohon hutan musim Indonesia
yang menghasilkan Kayu, Minyak dan Makanan seperti Pohon Jati (Tectona grandis L.f), Cendana (Saltanum album), Kayu Putih (Melaleuca leucadendra), Kemiri (Aleurites moluccanus) dan Asam
Jawa (Tamarindus indica).
Gambar 17. Pohon Jati
Gambar 18. Pohon Cendana
c. Keanekaragaman
Tumbuhan Di Lahan Hutan Savana
Savana
ditemukan di daeraah kering di Indonesia, umumnya digunakan sebagai tempat
berburu dan menggembala.Jenis tumbuhan yang mendominasi adalah Rumput- Rumputan
dan Herba, sedangkan pohon jarang ditemukan.Umumnya tumbuhan yang banyak
ditemukan adalah tumbuhan Xerofit.
Gambar 19. Kaktus merupakan Tumbuhan Xerofit
E.
Manfaat Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Manusia membutuhkan tumbuhan dan hewan untuk menjaga keberlangsungan
hidupnya.Jenis- jenis tumbuhan dan hewan di manfaatkan oleh manusia sebagai
bahan pangan, sandang dan papan.Selain itu, jenis tumbuhan dan hewan lainnya
dimanfaatkan manusia sebagai untuk dibudidayakan, bahan obat- obatan, bahkan
dimanfaatkan juga sebagai keindahan.
Beberapa manfaat tumbuhan dan hewan bagi manusia tersebut
yaitu :
1. Bahan Pangan
Manusia memperoleh makanan dari
makhluk hidup lain yaitu tumbuhan dan hewan. Sumber makanan dari berbagai jenis
tumbuhan dan hewan yang dimanfaatkan manusia diantaranya sebagai berikut:
a. Bahan makanan yang
berfungsi sebagai makanan pokok.
Misalnya: Padi (Oryza sativa),Jagung (Zea
mays),Gandum
(Triticum), Sagu (Metroxylon sagu
Rottb.), Ubi Jalar (Ipomoea batatas (L.) Lam.), Singkong (Manihot
esculenta Crantz) dan Talas (Colocasia esculenta (L.)Schott).
b. Bahan makanan yang
berfungsi sebagai lauk pauk.
Misalnya: Ikan, Ayam (Gallus gallus domesticus), Sapi (Bos taurus), Kambing (Capra aegagrus hircus) dan Udang (Caridea).
c. Bahan makanan yang berfungsi
sebagai sayuran.
Seperti: Bayam (Amaranthus), Kangkung (Ipomoea aquatica),
Sawi (Brassica rapa var. Parachinensis), Kubis (Brassica oleracea
var. Capitata), Tomat (Solanum lycopersicum), Buncis (Phaseolus
vulgaris), Wortel (Daucus carota)dan Jagung (Zea mays).
d. Bahan makanan yang
berfungsi sebagai buah- buahan.
Misalnya: Mangga (Mangifera Indica), Apel (Malus domestica Borkh), Rambutan (Nephelium lappaceum),
Durian (Durio), Kelengkeng (Dimocarpus longan)
dan Anggur(Vitis vinifera).
2.
Bahan Sandang
Manusia hidup membutuhkan
pakaian walaupun pakaian yang dikenakan penduduk dunia memiliki bentuk, model
dan bahan yaang berbeda- beda. Misalnya:
Kapas, Ulat Sutra untuk membuat kain sutera yang memiliki nilai ekonomi sangat
tinggi, kulit hewan seperti sapi atau kambing bisa digunakan untuk membuat
Jaket, Kulit Sapi bisa digunakan untuk membuat sepatu, bulu burung digunakan
untuk membuat aksesori pakaian.
3.
Bahan Bangunan dan Alat-
Alat Rumah Tangga
Sebagian besar komponen
barang- barang terbuat dari bahan besi, plastik atau kayu.Bahan kayu berasal
dari tumbuhan. Beberapa jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai sumber bahan
bangunan dan alat- alat rumah tangga antara lain: Jati, Mahoni, Sonokeling,
Bangkirai, Sengon, Kruing, Ulin, Kelapa dan Bambu.
4.
Budi daya
Banyak orang berwirausaha
dengan mengembangkan usaha di bidang keanekaragaman hayati baik hewan ataupun
tumbuhan.Berbagai hewan dikembangkan manusia sebagai sumber pendapatan.
Misalnya: Dengan memelihara Ayam
Petelur, Pedaging, Sapi Perah, usaha perikanan air tawar dan sebagainya. Selain
keanekaragaman hayati yang tinggi dapat pula dijadikan masyarakat sebagai
sumber pendapatan, misalnya : sebagai bahan bangunan dan alat- alat rumah
tangga, bahan baku industri dan rempah- rempah. Jati dan Mahoni dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku industri ukir, teh dan kopi sebagai bahan baku
industri minuman, kenangan dan nilam sebagai bahan baku industri minyak wangi.
5.
Sumber Plasma Nutfah
Plasma Nutfah atau sering
disebut gen yang merupakan substansi atau sumber sifat keturanan makhluk hidup
yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan jenis unggul baru.Plasma Nutfah
berguna untuk merakit varietas unggul pada suatu spesies. Misalnya: spesies tahan terhadap suatu penyakit atau memiliki
produktivitas tinggi.
6.
Keilmuwan
Tumbuhan dikembangkan
manusia melalui usaha pertanian, sedangkan hewan dikembangkan melalui kegiatan
peternakan. Salah satu cara dilakukan manusia untuk meningkatkan hasil
pertanian adalah dengan mengupayakan perkembangbiakan secara vegatif buatan
seperti mencangkok, menempel, menyambung, merunduk dan stek.
7.
Bahan Obat- Obatan
Banyak jenis tumbuhan dan
hewan dapat dijadikan bahan obat- obatan seperti Kencur (Kaempferia galanga), Jahe (Zingiber officinale),Temulawak (Curcuma zanthorrhiza),
Adas, Sirih, Mengkudu (Morinda
citrifolia), Mahkota Dewa (Phaleria
macrocarpa) dan sebagainya.
Gambar 20. Mengkudu digunakan
sebagai Obat tekanan darah tinggi
8.
Keindahan
Anda tentu pernah melihat
tanaman hias seperti Anggrek dan mawar.Tanaman- tanaman tersebut dimanfaatkan
sebagai hiasan karena dapat menjadikan pemandangan sekitar terlihat indah dan asri.Selain
tanaman yang dapat dimanfaatkan keindahannya, hewan pun dapat dimanfaatkan
untuk keindahan. Misalnya: Burung Beo (Gracula religiosa)
dapat dinikmati keindahan suaranya dan burung merak serta Burung Cendrawasih (Paradisaeidae)dinikmati keindahan warna bulunya.
Gambar 21. Burung Beo
|
Gambar 22. Burung Merak
|
Gambar 23. Burung Cendrawasih
|
F. Ancaman dan Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati
1. Ancaman terhadap
Keanekaragaman Hayati
Pada tahun 2015, IUCN (International
Union For the Conservation of Nature), sebuah lembaga mendata ancaman kepunahan
spesies di dunia mengungkapkan bahwa terdapat 22. 784 spesies di dunia yang
terancam punah.Jumlah ini hampir sepertiga dari jumlah spesies yang dievaluasi
oleh IUCN.Di situs IUCN tercantum 834 spesies makhluk hidup yang dinyatakan
punah.
Di Indonesia, beberapa spesies hewan
juga telah dinyatakan punah. Contohnya: harimau jawa dan harimau bali. Adapun
harimau sumatera dan beberapa jenis hewan lainnya seperti badak jawa, kangguru,
pohon wondiwoi, macan tutul jawa, kura-kura hutan sulawesi berada dalam status
kritis punah.
Ancaman kepunahan
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:
a. Perubahan Habitat
b. Perubahan Iklim
c. Eksploitasi berlebihan
d. Kompetisi oleh spesies
eksotik
e. Pencemaran
2. Usaha Pelestarian
Keanekaragaman Hayati
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk pelstarian
Keanekaragaman Hayati dibagi menjadi dua yaitu Pelestarian secara In- Situ dan
Pelestarian secara Ex- Situ.
a. Pelestarian secara In Situ
Pelestarian ini adalah pelesatarian
keanekaragaman hayati yang dilakukan di tempat hidup aslinya (habitatnya).
Pelesatarian ini dilakukan pada makhluk hidup yang memerlukan habitat khusus
atau makhluk hidup yang dapat menyebabkan bahaya pada kehidupan makhluk hidup
lainnya jika dipindahkan ke tempat lain. Contoh
:Taman Nasional dan Cagar Alam.
b. Pelestarian secara Ex-
Situ
c. Pelestarian ini adalah
pelestarian keanekaragaman hayati (Tumbuhan dan Hewan) dengan cara dikeluarkan
dari habitatnya dan dipelihara di tempat lain. Pelestarian secara ex-situ dapat dilakukan melalui cara-cara
sebagai berikut:
1) Kebun koleksi
2) Kebun plasma nutfah
3) Kebun raya
4) Kebun binatang
Ada 3 langkah Usaha
Pelestarian yakni sebagai berikut :
a) Perlindungan Sistem
Penyangga Kehidupan
Sistem Penyangga kehidupan adalah
suatu sistem yang terdiri dari proses yang berkait satu dengan lainnya dan
saling mempengaruhi yang apabila terputus
akan mempengaruhi kehidupan. Agar manusia tidak dihadapkan pada
perubahan yang tidak diduga yang akan mempengaruhi kemampuan pemanfaatan sumber
daya alam hayati maka proses ekologis yang mendukung kehidupan itu perlu dijaga
dan dilingdungi.
b) Perlindungan
Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Dan Satwa
Beserta Ekosistemnya.
c) Pemanfaatan secara lestari
sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
keanekeragaman hayati adalah bermacam-macam mahluk hidup
BalasHapusartikel menarik, komentar juga ya ke blog saya www.belajarbahasaasing.com
BalasHapusterimakasih ya atas ilmunya, sangat bermanfaat
BalasHapusBosan Di Waktu Luang Kosong ? Nikmati Permainan Agen Judi Online Bolavita Terpercaya Di Indonesia.
BalasHapusTersedia :
• Sabung Ayam
• Taruhan Bola
• Casino Live
• Tembak Ikan
• Slot Online
• Tangkasnet
• PokerVita
Promo Spesial :
• Bonus 100% Beruntun Win 8x, 9x, 10x
• Bonus Deposit Pertama 10%
• Bonus Deposit Harian 5%
• Bonus Rollingan 0.8%
• Bonus Referral 7% + 2%
Daftar & Klaim Bonusnya Sekarang Juga !
Hubungi Kontak Resmi Kami Dibawah ini (Online 24 Jam Setiap Hari) :
» Nomor WhatsApp : 0812–2222–995
» ID Telegram : @bolavitacc
» ID Wechat : Bolavita
» ID Line : cs_bolavita
test
BalasHapusya
Hapus